Followers

Saturday 21 July 2018

tak pernah ternilai ( terabaikan )





Matahari yang sedang bersinar siang itu, ada suatu pertemuan di salah satu rumah yang bernama Sada. Pertemuan yang bertujuan untuk membuat pernak pernik dan poster untuk digunakan pada pawai dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI. Pada pertemuan tersebut ada salah satu anak yang bernama Rian dan disamping Rian tersebut ada seorang cewe bernama Reva.

Mereka pada awalnya belum saling kenal, tetapi mereka pada hari itu sangat akrab sekali seperti seorang sahabat yang lama tak bertemu. Setelah mereka bercanda-canda, tiba-tiba Rian bertanya kepada Reva. “Ehm, dari tadi kita sudah panjang lebar, tetapi aku belum mengenal kamu?? “nama kamu siapa dan kelas berapa??” kata Rian dengan rasa penasaran.

“Oh, aku Reva anak kelas XI. Kalau nama kamu siapa??” Reva pun berbalik bertanya kepada Rian denga senyuman manis. “Nama aku Rian dan dari pada kita ngobrol tidak mendapatkan hasil, lebih baik kita bantu mereka agar cepat selesai, oke!! “Boleh juga tuh, lagi pula nggak enak sama teman-teman. Masa kita asyik nobrol sementara yang lain kesibukan..” Reva pun menerima ajakan Rian. Mereka berdua mulai sibuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh krtua. Tiba-tiba ada salah seorang teman rian nyeletuk. “Cie Rian lagi pedekate nih sama adik kelas......”

Dengan wajah kemerahan Rian pun membalas celutukan tersebut. “gak kok aku dan Reva baru kenalan dan ngobrol biasa aja. Dan teman-teman yang lain mendengar cetukan tersebut dan menyindir Rian. Rian pun menaggapi sindiran tersebut dengan senyuman saja. Tak terasa matahari pun akan kembali ke peraduannya, pertanda sore akan tiba. Rian, Reva dan teman-teman yang lain bersiap-siap untuk pulang. Tiba-tiba Rian mendekti Reva yang akan keluar dari pintu dan berkata dengan rasa malu-malu. “tunggu Reva, aku boleh minta nomor hp kamu nggx?” “em, aku nggx punya hp!!” kata Reva yang sedikit berbohong kjepada Rain. “nggx mungkinn aku liahat kamu tadi maianin hp, gak usah bohong dech??” kata Rian yang agak menyindir Reva. “ya udah deh, ini nomor hp aku jangan miskol ya, he….he….!!” Reva pun memberikan nomor hp nya kepada Rian. ’’Oh ya udah makasih ya!!kata Rian dan Reva pun membalas senyuman manis aja. Dan pada malam hari nya, tiba-tiba hp Reva berdering tanda masuk sms masuk. Reva pun mengecek sms tersebut dan ternyata sms tersebut dari Rian. “hey Reva lagi ngapa nih?? Aku ngggu kamu nggx?? Dan itulah sms singkat yang dikirim oleh Rian kepada Reva. Reva pun membalas sms tersebut. “hey juga, lagi nyantai nih..! n Qm nggx nganggu kok.!! Hari deni hari nereka semakin dekat. 1 minggu kemudian Rian pun menelpon Reva. Mereka bercerita panjang lebar, tiba-tiba tiba-tiba rian pun memotong pembicaraan Reva dan ia berkata. “Reva Q mW jujur ama Qm, Qm siap nggx dengar ya?? Dan Qm harus jawab jujur??” “oke aku siap untuk mendengar kejujuran u dan insya allah aku akn menjawab, apa yang kamu tanyaiaaaaaaaaaaa/ kata reva dengan wajah penasaran. Aku suka ama kmu dam kamu mw nggx mnjd pacar aku?? Kata rian ditelpon dengan rasa malu. Apa?? Kamu suka ama aku?? Gax salah deengar nih?? Kata reva yang terkejut mendengar kejujuran rian. Iya aku suka sama kamu!! Gimana mau gax jadi pacar aku??” katra Rian yang mengulangi pembicaraannya tadi. “ehm, maaf ya Rian aku belum bisa menjawab pertanyaan kamu sekarang, karena aku masih bingung.” “ya udah nggx apa-apa dan udah dulu ya, jangan lupa jawab pertanyaan aku besok dan aku tunggu di samping perpustakaan sekolah.” Kata Rian yang bernada penasaran kepada Reva. Keesokan harinya, mereka ketemu di samping perpustakaan sekolah. Dan Reva akan menjawab pertanyaan Rian kemarin. Rian mencoba untuk berbicara dahulu. “gimana Reva, kamu mau nggx jadi pacar aku??” kata Rian yang masih penasaran dengan jawaban Reva. Reva pun mencoba menjawab pertanyaan Rian dengan rasa takut. “maaf ya Rian, untuk saat ini, aku belum bisa untuk menjadi pacar kamu karena aku baru kenal sama kamu dan aku juga belum tahu sifat-sifat kamu yang sebenarnya. Sekali lagi maaf ya Rian!! “ya udah nggx apa-apa, aku sayang banget sama kamu dan aku menunggu kamu kamu siap pacaran.” Kata Rian yang agak sedikit kecewa. “aku ngerti kok perasaan kamu, tapi masih banyak cewek yang lain yang lebih sempurna dari aku, mengapa kamu harus menunggu aku?? Kata Reva yang sedikit penasaran “aku sudah terlanjur suku ama kamu.” Jawab Rian “boleh nggx aku minta 1 permintaan dari kamu??” kata Reva kepada Rian dan Rian menjawab. “boleh kok, mang apa permintaan kamu??” “aku harap kamu bisa melupakan aku, karena kalau tidak itu akan membuat hati kamu semakin sakit.” Kata Reva yang agax gak enak ama Rian. Dan Rian pun menjawab dengan perasaan yang agak sedih. “Ya udah kala itu mau kamu, akan aku usahakan bisa melupakan kamu dan aku harap kamu jangan sombong sama aku.” “makasih ya, kamu udah mau berusaha memenuhi permintaan aku dan aku nggx bakal sombong sama kamu.” Kata Reva yang ikutan sedih.

Akhirnya mereka pun pulang setelah berbicara serius di samping perpustakaan. Dan akhirnya hubungan mereka sampai sekarang nggx jelas, setiap mereka berpa-pasan Reva atau pun Rian tidak ada yang saling menyapa sehingga mereka seperti orang yang tidak kenal satu sama lainnya…..

~ I'm so sad ~

No comments:

Post a Comment